Kamis, 24 September 2015

KEWIRAUSAHAAN


PROFIL ORANG SUKSES KARENA JADI WIRAUSAHA


1.    BOB SADINO


Bob Sadino (Lampung, 9 Maret 1933), atau akrab dipanggil om Bob, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick.
Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya. Perubahan drastis pun terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek.
Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah. Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.
Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional. Karir dari  Bob Sadino sendiri adalah:
ª  Karyawan Unilever (1954-1955).
ª  Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967).
ª  Pemilik Tunggal Kem Chicks (Supermarket) (1969-sekarang).
ª  Dirut PT Boga Catur Rata.
ª  PT Kem Foods (Pabrik Sosis dan Ham).
ª  PT Kem Farms (Kebun Sayur).


2.    DAHLAN ISKAN


Dahlan Iskan (lahir di Magetan, Jawa Timur, 17 Agustus 1951; umur 61 tahun), adalah CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos Group, yang bermarkas di Surabaya. Ia juga adalah Direktur Utama PLN sejak 23 Desember 2009. Pada tanggal 19 Oktober 2011, berkaitan dengan reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II, Dahlan Iskan diangkat sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara menggantikan Mustafa Abubakar.
Karier Dahlan Iskan dimulai sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda, Kalimantan Timur pada tahun 1975. Tahun 1976, ia menjadi wartawan majalah Tempo. Sejak tahun 1982, Dahlan Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang.
Pada tahun 1997 ia berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya, dan kemudian gedung serupa di Jakarta. Pada tahun 2002, ia mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru.
Beberapa kinerjanya disorot. Dahlan gagal membawa lima perusahaan BUMN untuk melepas saham perdana (initial public offering/IPO) di lantai bursa. Adapun, berkat kepemimpinannya, BUMN dinilai bersih dari korupsi oleh masyarakat juga merupakan kinerja dan keberhasilannya membangun BUMN.
Dahlan Iskan dibesarkan di lingkungan pedesaan dangan kondisi serba kekurangan. Orangtuanya tidak ingat tanggal berapa Dahlan dilahirkan. Dahlan akhirnya memilih tanggal 17 Agustus dengan alasan mudah diingat karena bertepatan dengan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia. Dahlan Iskan pernah menulis buku berjudul Ganti Hati pada tahun 2008. Buku ini berisi tentang pengalaman Dahlan Iskan dalam melakukan operasi cangkok hati di Cina. Selain sebagai pemimpin Grup Jawa Pos, Dahlan juga merupakan presiden direktur dari dua perusahaan pembangkit listrik swasta: PT Cahaya Fajar Kaltim di Kalimantan Timur dan PT Prima Electric Power di Surabaya.


3.    GIGIN MARDIANSYAH


Kehadiran seorang wirausaha muda bernama Gigin Mardiansyah bisa disebut tergolong unik pada tataran usaha di Indonesia. Ketika masih berstatus mahasiswa di Institut Pertanian Bogor, alur pendidikannya jelas tidak terlepas dari manajerial pertanian, peternakan dan perkebunan. Namun siapa menyangka jika saat ini disiplin ilmu tersebut ditanggalkannya untuk berkonsentrasi menjalankan bisnis industri boneka di bawah bendera usaha Rumah Boneka Horta. Horta adalah singkatan dari Holtikultura, sesuai program studi holrikultura yang diambil Gigin.
Aktivitas Gigin menjadi intensif di kewirausahaan diawali ketika dia bersama enam mahasiswa IPB lainnya sebagai kerabat dekatnya, mengikuti kontestan lomba kewirausahaan. Dan Gigin bersama rekannya menemukan ide untuk menciptakan boneka berdasarkan kreativitas salah satu dosen. Boneka yang diciptakan bukan sekedar boneka biasa, karena dia dan rekannya mampu menjadikan mainan tersebut sebagai alat edukasi untuk anak-anak. Karena sasarannya anak-anak, maka yang diciptakan adalah boneka-boneka hewan.
Gigin lalu malanjutkan usahanya melalui bendera Rumah Boneka Horta, dan dikembangkan secara profesional dan komersial. Yang membuat produk Rumah Boneka mamu Horta terus bertahan, karena bahan dasarnya memang berbeda dibandingkan dengan produk boneka lainnya. Gigin mengutamakan bahan baku serbuk gergaji yang dimasukkan ke dalam stoking serta dibentuk sesuai dengan model yang diinginkan.
Kapasitasnya saat ini bisa mencapai 10.000 hingga 15.000 boneka per bulan, atau sekitar 1.000 setiap hari. Jika permintaan menurun, minimal produksi yang dipertahankan sekitar 10.000. Apabila order meningkat, jumlahnya bisa mencapai 18.000 boneka per bulan.
Dari ajang lomba wajib tersebut tingkat almamater tersebut, Gigin akhirnya menjadikannya sebagai tumpuan utama, dan saat ini setidaknya dia berhasil merekrut sekitar 30 tenaga kerja profesional sebagai pendukung roda bisnisnya yang kian berkembang. Tenaga kerja atau perajin yang direkrut merupakan tenaga istimewa, karena mayoritas adalah kaum ibu-ibu yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan tetap. Gigin berhasil mengoptimalkan kemampuan mereka menjadi tenaga trampil yang ke depan berpotensi menjadi wirausaha. Meski kategori usahanya home industry, namun kemampan produksinya tidak meragukan, karena pasokan lebih dominan ke distributor ketimbang di pasarkan secara ritel. Kondisi itu akhirnya menempatkan tenaga kerja menjadi lebih piawai.
Sukses membangun bisnis boneka, tidak membuat kreativitas Gigin terkubur. Ayah dari seorang putra yang baru berusia 10 bulan ini, ternyata sangat inovatif untuk mengejar asanya. Gigin pada 2007, atau selepas dari pendidikan kampus, membangun usaha lain di bidang lembaga keuangan mikro. Bisnis tersebut adalah lembaga keuangan mikro (LKM) berbasis koperasi serta didirikan dengan modal awal Rp2 juta. Secara khusus melayani keperluan pelaku usaha mikro dan kecil di sekitar kawasan Kampus IPB Darmaga Bogor. Namun dari bisnis keuangan ini ternyata dia mampu meraup sukses lain yang sebenarnya tidak pernah dibayangkan Gigin, sama halnya ketika dia memulai bisnis boneka horta melalui kompetisi kewirausahaan di internal IPB.
Dengan keberhasilan dari sektor jasa keuangan mikro, Gigin mampu meningkatkan pendapatan pundi-pundinya. Sebab, dari produksi Rumah Boneka Horta saja, omzetnya per bulan secara rata-rata antara Rp80 juta—Rp100 juta. Angka yang sangat fantastis bagi penghasilan seorang wirausaha muda yang secara inovatif mengembangkan dua sektor bisnis berbeda sekaligus. Meski demikian, kesuksesan tidak membuat Gigin menjadi tinggi hati. Penampilan dan tutur bahasanya tetap seperti seorang terdidik, namun dibalik dari kesederhanaan itu tersimpan potensi besar untuk menjadikan kelompok usahanya terus bergeliat. Apalagi usianya masih tergolong sangat muda, sehingga potensi menjadi pelaku usaha mapan terbayang jelas.



PROFIL ORANG SUKSES KARENA BEKERJA


1.    SUNNY KAMENGMAU


Sunny Kamengmau adalah pria asal Nusa Tenggara Timur yang sukses menciptakan dan memasarkan tas merek Robita. Tas ini sangat populer di Jepang, bahkan di kalangan sosialita kelas atas di sana.
Sunny tak pernah lulus SMA. Bermodal nekat, dia pergi ke Bali untuk menjadi tukang sapu di sebuah hotel. Karena kinerjanya bagus, dia lalu diangkat menjadi satpam. Selama bekerja di hotel itu, dia tekun belajar bahasa Inggris dan Jepang. Bahkan gaji pertamanya dia sisihkan sebagian untuk membeli kamus bahasa asing itu. Pekerjaannya di hotel itu kemudian mempertemukannya dengan pengusaha asal Jepang yang memintanya memasok tas kulit ke Negeri Matahari Terbit itu. Namun usahanya tidak ujug-ujug sukses. Bahkan dia sempat nyaris kehilangan semua penjahit tas karena usahanya tak maju-maju.
Membuat sebuah produk yang berkualitas ternyata tidak semudah yang ia bayangkan . Apalagi dengan pengalaman yang sama sekali tidak ia punyai, bahkan saat itu ia membutuhkan waktu enam bulan hanya untuk membuat sebuah sampel tas. Namun demikian juga tidak lantas langsung diterima , bahkan saat itu penjahit Sunny sampai hampir putus asa dan akan keluar . Meskipun berulangkali gagal , dengan tekad yang bulat membuat Sunny tak mau mundur barang sejengkal. Dengan tekad dan keyakinan yang luar biasa, lambat laun akhirnya tas yang ia buat bisa diterima oleh orang Jepang tersebut. Pesanan pun mulai datang, meski pada awalnya masih sangat minim. Pada tahun 2003 Sunny mampu memproduksi 100- 200 tas perbulan yang ia kirim ke Jepang . Pelan tapi pasti, dia memperkokoh usahanya hingga mampu merekrut 100 karyawan. Tasnya amat digemari kalangan jetset di Jepang. Tak hanya di Jepang, Sunny pun menargetkan menguasai pasar tas berkualitas di Indonesia.
Pada tahun 2006 tas Robita yang digawangi Sunny, mampu menyuplai kebutuhan pasar di Jepang sampai 5000 tas perbulannya. Tas merek Robita sendiri bukanlah tas murahan di Jepang, tas ini termasuk yang digemari bagi kalanagan sosialita . Harga yang ditawarkan kisaran Rp 2 juta sampai Rp 4 juta . Jika dihitung secara kasar , dengan harga minimal per biji adalah Rp 2 juta , maka tas Robita mampu meraup Rp 10 miliar tiap bulannya .



2.    JOHN PETER


Siapa John Peter (40 tahun) adalah pria asli kelahiran Tanah Karo, Sumatera Utara, merupakan anak kelima dari delapan saudara. Ia hidup dikeluarga sederhana, kedua orang tuanya hanyalah petani kecil. Kehidupan mereka serba kekurangan tetapi orang tuanya selalu mengutamakan pendidikan anak- anaknya. Disisi lain, John kecil bukanlah seorang anak penurut, dia sering kali kedapatan mencuri atau berjudi. Orang tuanya tak tahan akan kelakuannya; memutuskan mengusir John kecil. Pada saat itu ia baru saja naik ke kelas 2 SMP, dia terpaksa keluar dari rumah berbekal seadanya. Dia hidup di tengah kota Cirebon, saat itu ia masih berumur 18 tahun. John selalu membawa sebuah koper kamanapun langkahnya berjalan.
Pada tahun 1987, ia mengambil cuti kuliah dan memutuskan mengumpulkan sampah dari pemulung binaanya. Kala itu pikirnya bahwa dibandingkan harga gabah saat itu dikisaran Rp.600 per- kg, sedangkan harga sampah di tingkat pengepul bisa mencapai Rp.1000 per- kg. Saat itu dirinya memutuskan mendalami bisnis tersebut tanpa harus keluar dari kuliahnya. Menurutnya, pengusahan harus visioner, punya penglihatan jauh kedepan, tentang bisnisnya ditambah keyakinan akan kemampuan sendiri.
Para pemulung binaanya ternyata malah berbuat curang terus- menerus. Mereka akan mengambil sampah yang telah ditimbang, kemudian dimasukan di esok harinya, sehingga mereka tak perlu besusah payah mencapai target. Dari sinilah, John harus menderita kerugian sampai 2,2 juta. Dengan sisa modal, ia pindah ke Cikutra, Bandung. Ia memutuskan tinggal bersama pemulung dibinanya. Tujuannya tak lain hanyalah agar bisa mengetahui pola pikir mereka. John hidup dan makan bersama mereka tidak hanya sekedar mencari untung saja. Sejak saat itu pula mereka mulai tidak mencuri lagi. Mereka mulai merasakan dirinya sebagai bagian dari hidup mereka. Tahun pertama, bisnisnya masih menguntungkan. Dia mengaku mendapatkan omzet sekitar 18 juta perbulan. Ia mulai berpikir ke dapan, memilih tidak lagi menjual ke bandar lain. Dua tahun kemudian, ia membeli sebuah alat penggiling sampah plastik menjadi biji plastik. Harga jual biji plastik ternyata lebih mahal.
Harga biji plastiknya bisa dijual Rp.8.500 per- kg, dimana ketika masih berbentuk sampah Rp.400 per- kg. Dia melanjutkan omzetnya tumbuh menjadi Rp.800 juta hingga Rp.1,2 miliar per- bulan, dengan keuntungan bersih 10 persen. John juga mulai aktif berekspansi, tidak hanya sibuk berbisnis sampah. Dia juga berbisnis membuka apotik, pabrik pupuk organik, bahkan menjadi kontraktor perumahan juga. Dia jadi kontraktor perumanan Santosa di Cipamokolan, Bandung, didekat pabrik pengolahan sampahnya.
Kesuksesan membawanya menjadi pembicaraan berbagai surat kabar. Dia bahkan mendapatkan sebuah tawaran modal dari Mandiri Business Banking. Sejak saat itu John resmi menjadi nasabah bank tersebut. Dia menggunakan nama Pake Group, sebuah grup berbagai bisnis baik pengolahan sampah atau bisnis lain. Ia berhasil membuat biji plastiknya menjadi primadona. Pembeli membeli biji plastik miliknya untuk berbagai hal seperti pembuatan plastik, tali rafia, alat- alat rumah tangga, dan produk lainnya. Ayah dari Yediza dan Ishak ini merasakan betul rasanya mencari sampah di jalanan. Dia hanya terus berprinsip harus jadi orang kaya, dan bekerja keraslah tujuannya.
"Saya berpikiran, jika jadi pekerja, meskipun lulusan dari kampus ternama, tidak akan menjadi jaminan akan menjadi orang kaya. Di pikiran saya hanyalah begaimana cara menjadi orang kaya," imbuhnya. Bukti ucapan ini adalah ilmunya menganai sampah plastik. Dia belajar membedakan sampah plastik yang dikumpulkan. Pabriknya mengolah empat jenis plastik yaitu jenis Polypropelene (PP), polystrealene (PS), polivinylchlorida (PVC), dan polyethylene (PE). Dia belajar membedakan jenis plastik per- satu yang membutuhkan waktu cukup lama. Secara fisik PPC dan PS akan tenggelam dalam air, PS dan PP terapung dalam air. PE terasa lembut dan lentur. Bisnisnya tidak pernah merugi loh, tetapi sering menemui kegagalan. Dia mencontohkan bisnisnya di Singapura yaitu bisnis bawang dan mobil, dimana menjadi pelajaran besar baginya lagi.


3.    ANDRIE WONGSO


Andrie Wongso adalah salah seorang motivator sukses dari Indonesia. Sudah lebih dari 20 tahun ia menggeluti bidangnya sebagai motivator untuk berbagai cerita dan motifasi yang membangkitkan semangat. Perjalanan hidupnya dimulai saat ia terlahir di Kota Malang pada tahun 1954 tanggal 6 Desember. Andrie Wongso terlahir dari sebuah keluarga miskin yang hidup serba kekurangan. Andrie adalah anak ke dua dari tiga bersaudara. Kakak dan adiknya seorang laki-laki juga. Bapaknya bekerja sebagai seorang nahkoda dengan penghasilan yang serba kekurangan. Keluarga Andrie Wongso tinggal di sebidang tanah kontrakan. Ibunya berprofesi sebagai penjual kue.
Andrie Wongso sempat mengenyam pendidikan tingkat SD hanya hingga kelas 6 (umur 11 tahun), itupun tidak sampai lulus. Sekolah Mandarin tempat Andrie ditutup karena saat itu bergejolak gerakan pemberontakan Gestapu PKI dan orangtuanya tidak mampu membiayai pemindahan sekolah Andrie. Dengan umurnya yang masih kecil, Andrie terpaksa menjalani hidupnya untuk membanting tulang membantu menghidupi keluarganya. Andrie tidak merasakan kehidupan seperti anak-anak sebayanya saat itu. Kehidupan masa kecilnya penuh perjuangan dengan semangat hidup yang tinggi. Akhirnya masa kecil hingga remajanya dihabiskan untuk membantu orangtuanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan membuat kue dan berkeliling untuk menjajakannya ke beberapa toko dan pasar. Dengan kondisi yang dialaminya, ia mulai berfikir untuk mengubah nasib hidup. Ia tidak ingin kalau harus terus hidup serba kekurangan.Sejak itu Andrie memutuskan sesuatu.
Pada umurnya yang telah menginjak 22 tahun ia ingin mengadu nasib ke Ibukota Jakarta. Andrie telah siap dengan pilihan hidupnya ini, ia tidak takut apapun konsekuensi yang akan dihadapinya kelak saat sudah berada di Jakarta. Dengan tekad yang bulat serta semangat dan kejujuran hatinya, ia melangkah untuk berjuang menuju kesuksesan. Awal kariernya di Ibukota Jakarta ia melamar sebagai pemain film, dan hasilnya gagal.
Bekerja sebagai salesman bahan-bahan listrik dan kabel di Pasar Kenari Jakarta adalah pilihan keduanya pada awal Januari 1979. Pekerjaan yang dilakukannya saat itu lumayan banyak dari mulai pengepakan atau pembungkusan hingga barang di antar ke tempat pesanan hingga menjadi kuli barang untuk pelanggannya. Dari pekerjaannya tersebut Andrie diberi upah sebesar Rp 3000/bulannya.
Setelah satu tahun berlalu, tekatnya kuat dan bulat untuk melamar pekerjaan sebagai pemain film untuk kedua kalinya. Dengan hobi bermain kungfu dari semasa beliau kecil dan kemampuannya untuk dapat membuka diri di semua golongan mengantarnya untuk dapat membuat sebuah perguruan kungfu Hap Kun Do.
Untuk pertama kalinya Andrie ke luar negeri. Setelah 3 tahun berlalu dan sudah merasakan suka dukanya bermain film di Taiwan, Andrie mulai tahu, dunia film bukanlah dunianya. Kemudian ia memutuskan untuk kembali ke Indonesia, negeri tercintanya. Sepulang dari Taiwan Andrie memutuskan untuk tidak melanjutkan kontraknya di dunia perfilman. Banyak orang yang mencibirnya dengan menganggapnya tidak berhasil di bidang film karena tidak ada satu film yang dibintanginya berhasil menjadikannya peran utama. Bagi Andrie sendiri, dirinya telah sukses karena mental dalam memperjuangkan impiannya yang telah menjadi kenyataan. Berani mengambil keputusan besar yang dapat merubah kehidupannya menjadi sangat berbeda.
Banyak sudah peristiwa yang sudah beliau lalui. Dengan berjalannya cerita kehidupan, beliau menandainya dalam beberapa kata-kata mutiara dalam buku hariannya. Pada saat melihat sebuah kata-kata mutiara indah buatan Andrie, seorang teman kosnya mencontek kata-kata tersebut. Mulai saat itulah timbul untuk membuat kartu ucapan. Kata-kata yang terdapat pada kartu ucapan ini selain berfungsi sebagai motivasi hidup Andrie juga sebagai motivasi hidup orang lain. Dengan bantuan kekasihnya, Haryanti Lenny, yang sekarang telah menjadi istrinya, ia memulai bisnis membuat kartunya dengan merk HARVEST yang kemudian menjadikan nama Andrie Wongso menjadi Raja Kartu Ucapan. Setelah itu diversifikasi ke beberapa perusahaan pun dilakukan dengan menuju ke bidang holografi, begitu juga perusahaan mainan. Selain itu ia juga mendirikan beberapa foodcourt dan berkecimpung dalam bidang pendidikan. Andrie saat itu juga mendirikan AW motivation training dan AW Publishing, serta dapat membuka beberapa outlet AW Success Shop atau dapat disebut juga toko pertama di Indonesia yang khusus menjual produk-produk motivasi.
Sejak tahun tahun 1989, beliau telah menjadi motivator dalam/intern pada PT. Harvindo Perkasa (Harvest Fans Club) di beberapa kota. Kemudian dari situlah ia sering melakukan pelatihan motivasi, tidak hanya untuk Harvindo tetapi juga untuk berbagai perusahaan dan instansi. Kini, ia dijuluki sebagai Motivator No. 1 di Indonesia dengan gelarnya Andrie Wongso, SDTT, TBS. Yang artinya Sekolah Dasar Tidak Tamat, Tetapi Bisa Sukses.



PERBANDINGAN KARAKTER ANTARA KEDUA TIPIKAL ORANG TERSEBUT

1.    ORANG SUKSES KARENA JADI WIRAUSAHA
Wirausaha adalah seorang yang berani berusaha secara mandiri dengan mengerahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih tinggi. Berikut adalah karakter-karakter yang dimiliki oleh seorang wirausaha :
·         Sifat Instrumental
Dia dalam berbagai situasi selalu memanfaatkan segala sesuatu yang ada dalam lingkungannya demi tercapainya tujuan pribadi dalam berusaha.
·         Sifat Prestatif
Dia dalam berbagai situasi selalu tampil lebih baik, lebih efektif dibandingkan dengan hasil yang tercapai sebelumnya.
·         Sifat Keluwesan Bergaul
Dia selalu berusaha untuk cepat menyesuaikan diri dalam berbagai situasi hubungan antar manusia. Dia aktif bergaul, membina kenalan-kenalannya dan mencari kenalan baru, serta berusaha untuk dapat terlibat denan mereka yang ditemui dalam kegiatan sehari-hari.
·         Sifat Kerja Keras
Dia selalu terlibat dalam situasi kerja, tidak mudah menyerah sebelum pekerjaan selesai. Dia mengutamakan kerja dan mengisi waktu yang ada dengan perbuatan nyata untuk mencapai tujuan.
·         Sifat Keyakinan Diri
Dia selalu percaya pada kemampuan diri, tidak ragu-ragu dalam bertindak, bahkan berkecenderungan untuk melibatkan diri secara langsung dalam berbagai situasi dengan optimisme untuk berhasil.
·         Sifat Pengambilan Resiko
Dia selalu memperhitungkan keberhasilan dan kegagalan dalam setiap kegiatannya khususnya untuk mencapai keinginannya. Dia akan melangkah bila kemungkinan untuk gagal tidak terlalu besar.
·         Sifat Inovatif
Dia selalu mendekati berbagai masalah dengan berusaha menggunakan cara-cara baru yang lebih bermanfaat. Dia terbuka terhadap gagasan, pandangan, dan penemuan baru yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerjanya.
·         Sifat Kemandirian
Dia selalu mengembalikan perbuatannya sebagai tanggung jawab pribadi. Keberhasilan dan kegagalan merupakan konsekuensi pribadi wirausaha. Dia mementingkan otonomi dalam bertindak, pengambilan keputusan dan pemilihan berbagai kegiatan dalam mencapat tujuan. Dia lebih senang bekerja sendiri, menentukan dan memilih cara kerja yang sesuai dengan dirinya.

2.       ORANG SUKSES KARENA BEKERJA
Orang sukses karena bekerja adalah mereka yang memulai segala sesuatunya benar-benar dari nol dan tanpa putus asa, yang sering mengalami pahitnya bekerja serabutan dan akhirnya mereka berusaha untuk menciptakan usaha dari pengalaman yang mereka miliki hingga akhirnya sukses. Berikut adalah karakter-karakter yang mereka miliki :
·         Pantang menyerah
Pekerja keras itu memiliki sifat yang pantang menyerah. Tidak diterima kerja di perusahaan satu, dia bakal melamar ke ratusan perusahaan lainnya. Dia tidak akan menyerah sampai dia benar-benar mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.
·         Selalu bersungguh-sungguh
Dia tidak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan. Semuanya dia kerjakan dengan sungguh-sungguh demi mendapat hasil yang maksimal. Tidak peduli ada bos yang mengawasi atau tidak, dia tetap akan bekerja dengan sungguh-sungguh.
·         Memanfaatkan waktu
Dia mampu memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. Sekali dia memiliki waktu luang, dia akan memanfaatkannya untuk menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai. Dia tidak akan membuang-buang waktu hanya untuk bermalas-malasan.
·         Ulet, tekun, rajin, dan disiplin
Orang yang masuk sebagai pekerja keras itu memiliki sifat yang ulet, tekun, rajin, dan disiplin. Karena dengan keempat sifat tersebutlah orang pekerja keras itu terlihat berbeda dibanding pekerja lainnya.
·         Tidak mengeluh
Orang pekerja keras tidak akan mengeluhkan pekerjaannya. Dia tetap bersyukur dengan apa yang sudah didapat. Jika memang merasa kurang, dia lebih memilih mencari pekerjaan tambahan untuk menutupi kekurangan tersebut. Mengeluh tidak ada gunanya.



DESKRIPSI KARAKTER YANG DIMILIKI OLEH ORANG-ORANG TERSEBUT YANG INGIN SAYA MILIKI

Disini kalau ditanya ingin memiliki karakter apa saja yang ingin saya miliki dari mereka tentunya semua karakter yang mereka miliki ingin saya miliki juga. Karena mereka adalah orang-orang sukses yang sangat luar biasa dalam menciptakan kesuksesan mereka. Karakter yang ingin saya miliki dari orang-orang sukses tersebut adalah :
1.    Tidak Mengeluh
Dengan tidak mengeluh tentunya saya akan selalu tetap berusaha dalam hal apapun, karena dengan mengeluh apa yang saya inginkan mustahil untuk terjadi.
2.    Memanfaatkan Waktu
Dengan bisa mengatur waktu yang saya miliki dengan baik tentunya sudah menjadi positif bagi saya. Dan sadar untuk tidak bermalas-malasan dalam hal apapun.
3.    Ulet, Tekun, Rajin, dan Disiplin
Dengan memiliki karakter ini tentunya saya sudah tau hal-hal apa yang perlu saya lakukan untuk masa depan. Dan hal-hal apa saja yang perlu saya lakukan.
4.    Pantang Menyerah
Dengan mempunyai karakter ini tentunya saya tidak akan menjadi karakter yang ketika gagal tidak mau untuk mencoba lagi.
5.    Keyakinan Diri
Dengan mempunyai karakter ini saya pasti akan selalu percaya pada diri sendiri apabila saya melakukan sesuatu hal akan beebuah manis pada diri saya apabila itu dilakukan dengan sebaik-baiknya.





KARAKTER YANG WIRAUSAHA YANG INGIN SAYA MILIKI

Masih sama kalau karakter yang ingin saya miliki sebagai wirausaha tentunya ingin juga memiliki semua karakter seperti orang-orang wirausaha yang sudah sukses-sukses di seluruh Indonesia. Tetapi disini karakter wirausaha yang ingin saya miliki adalah :
·         Sifat Keluwesan Bergaul.
·         Sifat Kerja Keras.
·         Sifat Keyakinan Diri.
·         Sifat Pengambilan Resiko.
·         Sifat Inovatif.
·         Sifat Kemandirian.
·         Pantang Menyerah.
·         Sabar Dalam Hal Apapun.
·         Memanfaatkan Waktu.
·         Ulet, Tekun, Rajin, dan Disiplin.




REFRENSI

Prambudi, Didik Nazaruddin. 2013. Wirausahawan Sukses Indonesia, [Online], (http://www.didiknazaruddinprambudi.blogspot.ca/2013/04/5-wirausahawan-sukses-indonesia.html?m=1, diakses pada 20 September 2015)
Ade, Septyan. 2013. Pemulung Kaya Berkat Kerja Keras, [Online], (www.pengusaha.us/2013/12/pemulung-kaya-berkat-kerja-keras.html?m=1, diakses pada 20 September 2015)
Mamnun, Tasbihul. 2015. Sunny Kamengmau ~ Dari Tukang Kebun Kini Sukses Produksi Tas Sosialita Jepang, [Online], (https://www.maxmanroe.com/sunny-kamengmau-dari-tukang-kebun-kini-sukses-produksi-tas-sosialita-jepang.html, diakses pada 20 September 2015)
                                    . 2015. Profil Andrie Wongso, [Online], (http://www.m.merdeka.com/profil/indonesia/a/andrie-wongso/, diakses pada 20 September 2015)