NAMA : AGUS KURNIAWATI DWI SAFITRI
KELAS :
14080314031
PRODI :
Pendidikan Administrasi Perkantoran 2014 B
1.
Perkembangan
Filsafat Ilmu pada zaman modern salah satunya adalah dalam bidang rekayasa
genetik misalnya Teknologi Cloning, uraikan pendapat saudara mengenai Teknologi
Cloning dilihat dari sudut moral, etika, dan norma bangsa Indonesia ?
Jawab :
Pada zaman modern ini memang sangatlah marak
akan Teknologi Cloning yang menimbulkan banyak pro dan kontra yang terjadi saat
ini. Teknologi Cloning ini biasanya diterapkan pada tumbuhan dan hewan dan itu menimbulkan
dampak yang positif dan memang diperbolehkan. Sedangkan yang sekarang marak
dibicarakan adalah pengcloningan yang diterapkan pada manusia. Banyak yang
mengatatakan bahwa Teknologi Cloning ini membawa dampak positif bagi dunia
kedokteran dan ada juga yang mengatakan Teknologi Cloning adalah perbutan
tercela. Dan dengan adanya pengkloningan yang diterapkan pada manusia yang
terjadi saat ini saya tidak setuju. Karena pengkloningan pada manusia sangatlah
tidak wajar dan tidak memiliki moral, etika, dan norma bangsa Indonesia. Serta sangat
bertentangan dengan agama.
Banyak pertentangan yang terus bermunculan
seiring dengan berkembangnya teknologi cloning ini, diantaranya adalah
permasalahan etika dan moral dalam usaha pengkloningan manusia. Banyak pihak
yang menentang keras usaha ini karena bertentangan dengan agama serta tingginya
risiko usaha pengcloningan pada manusia. Secara etika, moral dan
keagamaan, adalah tidak wajar
kalau seseorang dijadikan “fotokopi” atau di”fotokopi”. Setiap pribadi manusia
memiliki hak atas originalitasnya. Dengan kloning, tak mungkin seseorang
menjadi original, karena akan ada dua individu yang “sama” namun sebenarnya
berbeda. Manusia berhak menjadi makhluk hidup secara penuh. Cloning pada
dasarnya merupakan instrumentalisasi yang berarti manusia dijadikan objek
penelitian atau diperalat. Martabatnya sebagai manusia dilecehkan, karena
manusia tak hanya dijadikan dengan gen, walaupun peranan gen memang besar,
namun juga peran suasana, pendidikan, dan waktu akan ikut membentuk kepribadian
seseorang yang spesial dimana tidak akan ada yang benar-benar identik. Peran
seorang ibu di waktu hamil pun dapat menentukan sikap seorang anak. Sedangkan
dalam proses cloning, manusia tidak menjadi tujuan, melainkan sebagai sarana
uji coba laboratorium demi menemukan sesuatu yang baru. Cloning manusia pada
hakikatnya melecehkan manusia itu sendiri dan akan memiliki sangat banyak
dampak buruk. Campuran gen lelaki dan perempuan tidak ditemukan dalam proses
cloning. Cloning
berarti melawan secara fundamental persatuan antara pria dan wanita. Selain
itu, akan ada bahaya bahwa cloning manusia dipakai sebagai usaha untuk mencegah
terjadinya kematian, atau bahkan untuk mengembalikan seseorang yang terkenal
dalam sejarah.
Dengan demikian, seorang individu akan terus
menerus berlanjut hidup dan akan sangat dimungkinkan adanya “keabadian” bahkan
“kebangkitan” dengan menggunakan teknologi cloning, dimana hal tersebut tentu
sangat bertentangan dengan ajaran agama yang menitikberatkan pada penghargaan
hidup manusia, di mana agama sebagai pedoman moral bagi orang awam menekankan
bahwa hak penciptaan kehidupan adalah milik makhluk yang derajatnya lebih
tinggi dari manusia.
Bila dilihat dari aspek kesehatan, sampai saat ini cloning masih sangat tidak aman, proses tersebut mengalami sangat banyak kegagalan.
Bila dilihat dari aspek kesehatan, sampai saat ini cloning masih sangat tidak aman, proses tersebut mengalami sangat banyak kegagalan.
Pada hakikatnya, diperlukan penerapan yang
sesuai pada aplikasi teknologi kloning ini. Yang perlu kita perhatikan adalah
esensi buat masyarakat yang luas setelah teknologi kloning ini diterapkan.
Sebagai contoh, untuk menghasilkan produk kualitas hasil ternak dengan baik,
dapat dilakukan teknologi kloning suatu binatang ternak khusus, maka penerapan
kloning tersebut boleh diterapkan karena tidak akan menimbulkan masalah besar
pada kehidupan manusia dan menguntungkan manusia. Yang jelas, teknologi kloning
ini tidak dapat diterapkan pada manusia, karena manusia merupakan makhluk
sosial, yang artinya jika diterapkan akan menimbulkan berbagai pertanyaan.
Setelah manusia dikloningkan, manusia tersebut tidak akan hidup secara
manusiawi, tetapi akan hidup tidak lengkap dengan kebahagiaan manusia pada
umumnya seperti kebahagiaan hidup bersama orang tua, hidup sehat tanpa cacat
tubuh, bersosialisasi dengan normal, dan lain-lain. Teknologi
kloning pada manusia pun masih banyak faktor kegagalan. Manusia hidup bukan
untuk diperjualbelikan, jadi alat test subject, atau dikorbankan demi
kemajuan teknologi yang manfaat dari penerapannya masih belum jelas untuk
kedepannya. Kelanjutan pengkloningan manusia ini harus segera diberhentikan,
karena secara jelas perlakuannya tidak bersifat manusiawi.
2.
Uraikan dengan
ringkas mengapa mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran Universitas
Negeri Surabaya wajib mengikuti mata kuliah Filsafat Ilmu ?
Jawab :
Menurut saya memang sangatlah wajib mahasiswa
Pendidikan Administrasi Perkantoran Universitas Negeri Surabaya dalam mengikuti
mata kuliah Filsafat Ilmu, karena dalam mempelajari setiap bab dari mata kuliah Filsafat Ilmu kita bisa mempelajari akan hal-hal baru yang
mungkin belum pernah kita dapatkan sebelumnya. Tentang bagaimana kita
berargumentasi tentang banyaknya perpedaan pandangan dari berbagai para ahli
filsafat dan lain sebagainya. Belajar filsafat ilmu bagi mahasiswa sangat penting, karena beberapa
manfaat yang dapat dirasakan, antara lain :
·
Mempelajari
filsafat ilmu mendatangkan kegunaan bagi para
mahasiswa sebagai calon ilmuwan untuk mendalami metode ilmiah
dan untuk melakukan penelitian ilmiah. Dengan mempelajari
filsafat ilmu diharapkan mereka memiliki pemahaman yang utuh
mengenai ilmu dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut
sebagai landasan dalam proses pembelajaran dan penelitian
ilmiah.
mahasiswa sebagai calon ilmuwan untuk mendalami metode ilmiah
dan untuk melakukan penelitian ilmiah. Dengan mempelajari
filsafat ilmu diharapkan mereka memiliki pemahaman yang utuh
mengenai ilmu dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut
sebagai landasan dalam proses pembelajaran dan penelitian
ilmiah.
·
Mempelajari
filsafat ilmu memiliki manfaat praktis. Setelah
mahasiswa lulus dan bekerja mereka pasti berhadapan dengan
berbagai masalah dalam pekerjaannya. Untuk memecahkan
masalah diperlukan kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis
berbagai hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
Dalam konteks inilah pengalaman mempelajari filsafat ilmu
diterapkan.
mahasiswa lulus dan bekerja mereka pasti berhadapan dengan
berbagai masalah dalam pekerjaannya. Untuk memecahkan
masalah diperlukan kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis
berbagai hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
Dalam konteks inilah pengalaman mempelajari filsafat ilmu
diterapkan.
· Membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional dalam opini dan argumentasi yang dikemukakan.
· Mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan
pandangan (pluralitas). Karena para ahli filsafat tidak pernah memiliki satu
pendapat, baik dalam isi, perumusan permasalahan maupun penyusunan jawabannya.
· Mengajarkan cara berpikir yang cermat dan tidak kenal
lelah.
· Filsafat membantu kita memahami bahwa sesuatu tidak
selalu tampak seperti apa adanya.
· Filsafat membantu kita mengerti tentang diri kita
sendiri dan dunia kita, karena filsafat mengajarkan bagaimana kita bergulat
dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar.
· Filsafat membuat kita lebih kritis. Filsafat
mengajarkan pada kita bahwa apa yang mungkin kita terima begitu saja ternyata
salah atau menyesatkan atau hanya merupakan sebagian dari kebenaran.
· Dengan mempelajari karya-karya para pemikir besar,
para filsuf dalam sejarah dan tradisi filsafat, kita akan melihat betapa besar
sesungguhnya pengaruh filsafat terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, agama,
pemerintahan, pendidikan dan karya seni.
· Filsafat juga memberikan kita cara-cara berfikir baru
dan yang lebih kreatif dalam mengahadapi masalah yang mungkin tidak dapat
dipecahkan dengan cara lain. Kemampuan berfikir secara jernih, menalar secara logis, dan mengajukan dan
menilai argumen, menolak asumsi yang diterima begitu saja, dan pencarian akan
prinsip-prinsip pemikiran dan tindakan yang koheren semuanya ini merupakan ciri
dari hasil latihan dalam ilmu filsafat.
REFRENSI :
Hotmartua,
Rolamjaya. Dkk. 2012. Pro dan Kontra Pengkloningan Manusia. Cloning?, [Online], (http://evedollysas.blogspot.com/2012/04/cloning.html,
diakses 22 Mei 2015)
Purwati,
Yuli. 2011. PENTINGNYA BELAJAR FILSAFAT
ILMU BAGI SEORANG MAHASISWA, [Online], (http://yuli-iluy.blogspot.com/2011/05/pentingnya-belajar-filsafat-ilmu-bagi.html,
diakses 22 Mei 2015)